Dong-Jin akan Produksi Tekstil untuk Sepatu Papan Atas di Indonesia

By Admin

nusakini.com--PT Dong-Jin Textile Indonesia, perusahaan PMA 100% asal Korea Selatan, akan mulai produksi tekstil bahan sepatu 'sneakers' di Karawang, Jawa Barat, mulai awal tahun 2019. Dengan rencana investasi sekitar Rp 330 milyar, perusahaan ini tahun depan bergegas pembangunan pabriknya kawasan industri di Karawang. Nantinya pabrik tersebut akan mempekerjakan 500-an orang karyawan. 

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Presiden dan pemilik Dong-Jin Textile Co., LTD, Choi Woo-Chui, dalam kunjungan Dubes Umar Hadi ke kantonya di kota Busan, Korea Selatan belum lama ini. Keduanya bersama tim membahas cara-cara pengembangan usaha Dong-jin Textile di Indonesia. 

Dubes Umar Hadi menyampaikan perhatiannya terhadap investasi dari Korea Selatan yang tidak hanya menyerap banyak tenaga kerja juga sebagai substitusi impor yang sekaligus menambah komoditas ekspor. 

"KBRI Seoul akan membantu menghubungkan perusahaan dengan lembaga-lembaga pendidikan seperti SMK dan Sekolah Tinggi Tekstil di Indonesia agar bisa mulai merekrut tenaga-tenaga terampil," kata Dubes RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi. 

Pimpinan Dong-Jin menjelaskan bahwa pabriknya di Karawang akan menjadi fasilitas produksi ke-4 di luar Korea Selatan. Sebelumnya, 3 pabrik sudah dibangun dan berproduksi di Vietnam. Produk Dong-Jin adalah tekstil sintetis bahan sepatu 'sneakers' yang sebagian besar menjadi pasokan bagi merek terkenal seperti Nike dan Adidas. Tekstil produksinya dikenal berkualitas tinggi, ringan, dan nyaman di kaki (breathable). Teknologi tinggi diterapkan baik dalam desain produk maupun proses produksinya. 

Pabrik yang akan didirikan di Karawang akan menerapkan standar teknologi yang sama dengan di Korea Selatan, termasuk dalam soal pengolahan limbah. Jadi aman untuk lingkungan. 

Pada kesempatan kunjungan ke pabrik Dong-Jin itu, Dubes Umar diperkenalkan kepada 8 orang TKI yang bekerja di sana. Imam, 27 tahun, asal Ngawi, yang sudah bekerja hampir 2 tahun, mengatakan bahwa meskipun kerjanya berat, dia merasa senang karena gaji cukup besar, dapat kamar asrama di lokasi pabrik dan dapat makan tiga kali sehari. "Kami tidak ada keluhan apa pun Pak," kata Imam kepada Dubes Umar. 

Dubes Umar Hadi berpesan agar Imam dan kawan-kawan menjaga kesehatan dan disiplin dalam hal keselamatan kerja. "Setelah bekerja di sini sesuai kontraknya, adik-adik harus bisa pulang ke kampung halaman dengan badan sehat, pengalaman kerja, dan tabungan banyak, sehingga bisa buka usaha sendiri nantinya," pesan sang Dubes. 

Saat ini, terdapat sekitar 2000 perusahaan Korea Selatan berinvestasi di Indonesia. Pada saat yang sama, 36 ribu pendulang devisa Indonesia bekerja di berbagai perusahaan di negeri ginseng. (p/ab)